Thursday 26 February 2015

Lend us, O Sweet Virgin Mary


annun.jpg
Lend us, O Sweet Virgin Mary
Those eyes which see the Heaven’s Light
That invites the eyes of God
To look upon your lowliness

Lend us, O Sweet Virgin Mary
Those ears which listen obediently
That brings favour to God
To proclaim the Word Incarnate

Lend us, O Sweet Virgin Mary
Those nostrils which breathes gently
That delights the Creator of Existence
To breathe on us the Saving Life

Lend us, O Sweet Virgin Mary
Those hands which softly care
That touches the Hand of God
To feed the hungry and poor

Lend us, O Sweet Virgin Mary
Those feet that firmly ground
Which brings the haste of God
To lift up the weak and lowly

Lend us, O Sweet Virgin Mary
That mind so straight and simple
Which opens the path to reveal
God’s love which will not fail

Lend us, O Sweet Virgin Mary
That heart so pure and bright
Which radiates the promise of God
To bring us home, as once foretold

Lend us, O Sweet Virgin Mary
Your ‘Fiat’ and ‘Magnificat’
Which will guide throughout our lives
To sing forever the ‘Ave ‘ and ‘Salve’

Saturday 14 December 2013

Magnificat



Kidungmu 'Manyifikat'
Tak terikat tak mengikat
Namun senantiasa memikat
Entah hati jauh entah dekat

Magnificat...
Harummu seharum 'Fiat'mu
Manyifikat...

Sunday 20 October 2013

Menyapa Maria

Salam Maria, penuh rahmat...

Bunda yang tak pernah bosan mendengarkan dan membalas sapaan kami,
meski kami sering menyapa tak sepenuh hati...

Friday 12 April 2013

Di Depan Arca Bunda


 

Di depan arcamu ya Bunda
Aku sujud bersimpuh
Memohon doa dan belas kasih
Dari hatimu yang putih bersih

Kunanti suaramu yang lembut
Mengalunkan doa atas namaku
Dalam jernihnya kemurnianmu
Ucapkanlah permohonanku

Dari pelupuk kesunyian jiwaku
Kucoba tekuri keteguhanmu
Mempertanyakan macam daya apakah
Hingga Bunda begitu mampu

Pada figurmu ya Bunda
Kucoba torehkan makna
Sejauh mana aku bisa
Menapaki langkah “fiat”mu

“Salam”, bisikku
Menyatu dalam hening dan bising
Raib tertelan kekagumanku
Pada keindahan setiamu

Di depan arcamu ya Bunda
Kucoba memandang lebih dalam
Cahaya senyummu yang tampil menawan
Kala kau membalas sapaanku

Tersipu malu kusebut satu per satu
Rengek mewek kekanakanku
Kuselipkan ujud pintaku
Pada setiap lipatan jarimu

Mohon doamu ya Bunda
Dalam setiap detik desah nafasku
Genggamlah tangan rapuhku
Dalam kuat doa kebundaanmu





17.X.05


With Thee Mother



For the bliss in the morn
For the shadows at night
Would not hope be torn
For thee is so bright

In ways that I abide
Enlighten me by my side
With thee His bride
In thee shalt I hide

Mother do stay with me
For I dread of see
Thou hast known fear
That came in dear

In thine most gentle hands
Shalt I find some light
Forever till it ends
Then see thee in a bright

Leave not this night
For this thine child
Chanting "Ave"
Seeking love

Sketch of shadows scares
But in thine hand’s care
Fear not will this child
For thee is so mild

-12 Feb 06-

Sekuntum Bunga Buat Bunda


(Permohonan Kanak-Kanak Yesus)


Bunda,
Terimalah sekuntum bunga ini
Bunga bakung yang kupetik sendiri
Dari kebun Bapa yang murah hati

Bunda,
Lihatlah sekuntum bunga ini
Putih, indah, harum berseri
Bagai hatimu yang tak pernah berhenti
Mengasihi tiap-tiap insani

Bunda,
Pandanglah sekuntum bunga ini
Lambang cinta kasih Ilahi
Karena engkau yang amat rendah hati

Bunda,
Iringilah langkah ananda
Dalam mengemban tugas Bapa
Supaya jangan aku sendiri saja
Melainkan bersama engkau pemelihara

Bunda,
Sekuntum bunga ini saja
Kuharap dapat membuatmu bahagia
Meski harus menyaksikan nestapa
Dalam penderitaan hidup ananda

Bunda,
Terimalah sekuntum bunga dariku
Pralambang bakti diri puteramu
Dan jikalau nanti ajalku kan tiba
Berdirilah di dekatku, wahai Ibunda

-14 Ags 01-

Pieta

Langit masih sedikit gelap
Alam raya serentak lelap
Sorak-sorai hilang lenyap
Sedu sedan ditelan senyap

Tanpa kata tanpa suara
Menerima Anak tak bernyawa
Hancur lebur tubuh Sang Putera
Remuk redam hati Ibunda

Desah nafas yang pasrah
Mengiring hati berserah
Duka berpadu dalam darah
Memandang luka yang amat parah

Ecce ancilla Domini
Hamba Tuhan aku ini
Fiat mihi secundum verbum Tuum
Terjadi padaku seturut kataMu

Segenap suara di Surga
Menghatur kidung nestapa
Stabat Mater Dolorosa 

Bagi Ibu yang berduka

Air mata menitik sendu
Pancarkan hati yang amat pilu
Sampai semua diam terkelu
Melihat suasana kelabu

Hati tak bernoda luka
Tertusuk pedang sengsara
Menatap kurban Sang Putera
Mengganti manusia berdosa

Duhai Ibunda yang lara
Dalam duka raya tak bertara
Memangku Buah Hati tercinta
Sebagai silih dosa dunia



-Peringatan Santa Perawan Maria Berdukacita-
15 Sep 02