Pintumu adalah tanganmu
Rentang lebar cinta kasihmu
Kau sambut lari kecilku
Dengan senyum keibuanmu
Air suci menitik
Membasahi kening, dada dan dua bahuku
Itu tetes air matamu
Menangisi haru kepulanganku
Harum dupa gerejamu harum tubuhmu
Mendekap dinginnya batinku
Aroma ruang hening mengisi ronyehanku
Sampai aku benar-benar terdiam
Bangku-bangku yang terjajar rapi
Adalah jemarimu
Membelai lembut kepalaku
Sampai aku menunduk sujud
Kerlip kertak lilin-lilin
Bagai sinar matamu yang indah
Meluluhkan beku hatiku
Hingga aku terbuai di pangkuanmu
Tertidur lelah di bawah atap gerejamu
Rehat pada tenun mantol kasihmu
Bermimpi pada sudut arca anggunmu
Berbahagia dalam pelukan doamu
15.X.05
No comments:
Post a Comment